Rabu, 02 Maret 2016

The Inspiration Come Whenever and Anywhere (TICWAW)



Baru akhir-akhir ini hobi nulis di blog, tapi hobi nulis sih udah dari dulu. ya kalau ada inspirasi doang sih, aku paling susah(*kata ini harus di underline,bold,italic. Biar jelas..) cari ataupun ketemu sama yang namanya inspirasi itu. Paling-paling kalau dapat inspirasi, ya cuma ditulis di Ms. Word doang dan kemudian save, jadi kayak arsip gitu.
Waktu SMP pernah coba nulis cerita gitu, niatnya sih mau buat novel tapi baru sekitar 20-an lembar, file nya terhapus, pas cari di folder Recycle Bin juga udah gak ada, entah siapa yang hapus (*niat banget tu orang nge-delete, sampai di recycle bin langsung deleted.
Untungnya aku bukan orang yang mau terlalu mikirin hal itu (*baru 20-an lembar juga, ngapai dipikirin. Ya gak?). Setelah filenya hilang, aku juga sama sekali gak ada kepikiran untuk buat ulang cerita itu. Malah yang ku buat itu puisi. Dan itulah yang kusebut TICWAW (The Inspiration come whenever and anywhere).
Dan inilah Puisi yang tercipta oleh inspirasi yang datang itu (*kalau gak percaya itu karyaku, silahkan search aja di google atau di buku-buku kumpulan puisi, kalau ada yang dapat puisi itu adalah karya orang lain silahkan coment.. Oke)
Puisi 1
“Hening”
Ramai orang memandang
Sendiri ku rasakan
Kebisingan orang mendengar
Ditengahnya ku di paku keheningan
Seolah kegelapan melingkupiku
Dengan sadar atau ku hanya mimpi
Pikiranku melayang
Tak tahu dimana
Terombang-ambing
Ter sesat
Seperti tak ada tujuan

Puisi 2
 “BELAIAN ANGIN”
Sepoi-sepoi
Membelai segala yang dilalui
Dedaunan menari ria
Diiringi alat musik alam
Kicauan burung-burung
      Belaian…
      Belaian yang sangat kencang
      Menerobos
      Dan menusuk
      Kedalam tulang-tulang yang rapuh

Puisi 3
 “Air Petaka”
Awalnya hanya sendiri-sendiri
Lalu.. terhitung detik demi detik
Membawa kawalan masing-masing
Menjadi sebuah gerombolan
Semakin bertambah
Bertambah banyak
Dan semakin cepat
Membasahi segala yang berada di bawahnya
Genangan-genangan pun tercipta
Namun..  mereka tidak berhenti
Berjam-jam sudah
Tidak berhenti
Air di genangan menjadi tinggi
Semakin tinggi
Menggenang hingga menimbulkan musibah yang dahsyat
Perairan semakin luas
Apakah daratan ini akan sirna seiring berjalannya waktu?


Dan itulah karyaku (Melinda Kelas XI Akuntansi 1 di SMKN 1 Berau *sekilas info diri).

Silahkan tinggalkan komentarmu (terserah mau kesan, pesan, atau saran yang penting Membangun)..

Terim kasih sudah singgah.. :)



5 komentar:

  1. duileh!!!puisi....keren keren keren

    BalasHapus
  2. Thank you. The poetries are inspiration that come whenever and anywhere(TICWAW).
    Show your creativity!!

    BalasHapus
  3. oke. i will show you my creativity.

    BalasHapus
  4. itu puisinya kw bikin sendiri kah?

    BalasHapus